Pemkab/Pemko Boleh Ikut Kelola SLTA, Syaratnya...

jpnn.com - DEPOK--Meski UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan pengelolaan pendidikan menengah atas dikelola pemerintah provinsi, namun bukan berarti pemerintah kabupaten/kota tidak bisa ikut terlibat.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad mengatakan, pemkab/pemkot bisa ikut mengelola pendidikan menengah atas.
"Kalau ada bupati atau walikota yang ingin ikut serta mengelola SMA/SMK/sederajat boleh-boleh saja. Tapi ada syaratnya, salah satunya harus menyelesaikan tugas pokoknya dulu yaitu mengelola pendidikan PAUD, SD, dan SMP," kata Hamid di acara rembuknas Dikbud, Selasa (23/2).
Bila tugas pokoknya sudah selesai, bupati/walikota harus mengajukan surat permohohan kepada gubernur untuk dilibatkan dalam pengelolaan pendidikan menengah atas. Nanti gubernur akan menilai layak atau tidak bupati/walikota.
"Kenapa sampai ada pembagian kewenangan, ini agar kab/kota bisa fokus ke pendidikan PAUD, SD, dan SMP. Karena selama 13 tahun DAK pendidikan yang digelontorkan ke kab/kota untuk membenahi sekolah hasilnya masih saja banyak sekolah rusak. Padahal dana bantuan pusat sudah ratusan triliunan rupiah," paparnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SMMPTN-Barat 2025 Diluncurkan, Tersedia 17.909 Kursi, Ini Mekanisme Pendaftarannya
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Global Sevilla School Gandeng Didit Hediprasetyo Bentuk Karakter dan Mindfulness Anak
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat
- Hati Tertinggal di Merauke, Tergerak Bikin Program Pendidikan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah