Pemprov Jateng dan Baznas Kembali Salurkan Modal Usaha Bernilai Rp 567 juta

Pemprov Jateng juga telah melakukan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dengan skema kolaborasi kelembagaan.
Kolaborasi itu baik melalui anggaran pusat, provinsi, kabupaten, desa maupun dari lembaga non pemerintah seperti Baznas, CSR, BUMD, BUMN, UPZ dan Filantropi.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji menjelaskan, hingga 2023 sudah ada sekitar 11 ribuan mustahik yang sudah menerima bantuan modal usaha.
Bantuan itu meliputi bidang usaha kuliner/boga, toko retail/kelontong/pedagang, laundry, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, peternakan, hingga penjahit. Bahkan, ada pelatihan kepada sekitar 21 ribu masyarakat yang belum bekerja.
“Insyaallah pada 2024 ini akan kami alokasikan juga bantuan modal untuk 1.000 orang. Kami juga siapkan untuk bantuan RTLH 750 unit. Kemudian pelatihan kerja kira-kira 3.000 orang. Nanti akan kita latih kerja dengan berbagai pekerjaan," katanya.
Daroji menambahkan bantuan pada tahun 2024 akan diprioritaskan untuk bantuan produktif dengan kisaran 60 persen, sisanya sebanyak 40 persen untuk bantuan konsumtif.(jpnn)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah setempat menyalurkan bantuan modal kepada warganya senilai Rp 567 juta.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Gubernur Luthfi Jamin Perlindungan Program Pembangunan Desa
- BMD Perluas Layanan Modal Usaha Bagi Mustahik di Mojokerto
- 3 Maskapai akan Buka Rute Internasional Via Bandara Ahmad Yani, Luthfi: Mendongrak Pariwisata & Investasi
- Pemprov Jateng Usulkan Gunung Slamet Jadi Taman Nasional Demi Konservasi Lingkungan
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Luncurkan Program Kecamatan Berdaya
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah