Pemuda Muhammadiyah dan Panggilan Politik Kebangsaan

Maka, ketika ada kader Muhammadiyah menjadi timses atau pemenangan, sungguh tidak etis. Apalagi jika yang bersangkutan mengarahkan warga Muhammadiyah untuk memilih paslon (pasangan calon) tertentu.
Sikap Muhammadiyah mengambil jarak dengan pergumulan politik ini, tidak lain dimaksudkan untuk menghindari terjadinya konflik keumatan, akibat perbedaan haluan politik.
Jadi, posisi Muhammadiyah yang tidak ingin terlibat dalam politik praksis tetap pada konteks untuk memajukan bangsa Indonesia yang sangat pluralis ini.
Maka, peran Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dituntut harus mampu memberikan warna corak politik kebangsaan yang mengembirakan di negeri ini, bukan justru sebaliknya terbawa arus permainan panggung politik dari masa ke masa. (jpnn)
Pada 25-28 November 2018 Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) menggelar muktamar ke- XVII yang berlangsung di Yogyakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Pemuda Muhammadiyah: Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi Sebagai Bentuk Fitnah