Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan Harus Dimulai dari Penataan Pemanfaatan Tanah dan Ruang
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengatakan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif harus dimulai dari penataan pemanfaatan tanah serta ruang.
Dia mengatakan hal itu hanya dapat terwujud dengan sinkronisasi lintas sektor, salah satunya adalah konse integrated coastal management.
Adapun konsep integrated coastal management adalah upaya peningkatan kapasitas aparatur dengan memberikan dasar untuk memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip terkait dasar-dasar pengawasan pantai sesuai peraturan yang berlaku.
Hal itu dengan melibatkan beberapa kementerian/lembaga, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian ATR/BPN.
“Ini merupakan tantangan dalam mendorong terwujudnya blue economy, yaitu begitu banyaknya sektor yang bekerja di dalamnya," katanya secara daring, Kamis (7/4) dalam workshop yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga dan Eco Nusa.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga memaparkan beberapa tantangan pokok yang dihadapi masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Salah satunya, kata Surya, adalah persoalan kemiskinan yang absolut dan struktur masyarakat setempat.
“Ini perlu menjadi perhatian serius. Kantung-kantung kemiskinan banyak terjadi di daerah ini,” kata Surya.
Wamen ATR/BPN Surya Tjandra menyatakan pemulihan ekonomi berkelanjutan harus dimulai dari penataan pemanfataan tanah dan ruang.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru