Penambahan Kuota BBM Bukan Solusi
Sabtu, 28 April 2012 – 21:11 WIB
“Salah satu cara yang kita anggap dapat mengurangi antrean yaitu membuka pelayanan atau pengisian untuk solar terlebih dahulu, kemudian bensin atau premium. Kalau dibuka bareng, antrian pasti terjadi. Misalnya solar kan yang antri sudah sejak malam, kita buka duluan jam 06.00 pagi, kalau antriannya sudah agak pendek, jam 07.30 pagi baru kita buka untuk premium,” bebernya.
Dikatakannya juga, meski tidak ada penertiban, para pelangsir dinilai tidak akan ada yang ikut-ikutan antri apabila penjagaan rutin oleh kepolisian dilakukan. “Yang jaga setiap hari disini kan ada, jadinya pelangsir tidak ada lagi. Karena memang saya melihatnya tindakan kepolisian sudah tegas,” imbuhnya.
Selain cara itu, kata dia, pihaknya juga melakukan penyetokan Bahan Bakar Minyak (BBM) baik solar maupun premium, jika jam kerja SPBU nya sudah usai. Namun, tambah dia, tujuan utama penyetokan tersebut adalah agar keesokan harinya BBM tetap ada untuk masyarakat.
Pasalnya, kata dia, jika SPBU kehabisan stok premium di tengah-tengah banyaknya masyarakat yang antri, justru akan menimbulkan antrian luar biasa jika stok SPBU ada lagi. “Kita buka jam enam pagi untuk solar dan selanjutnya premium, sekitar jam lima sore kita tutup, itu pun kita tetap menyetok untuk dijual keesokan harinya biar tidak terlalu panjang antriannya,” tegas dia.
PALANGKA RAYA –Alasan pemerintah provinsi bahwa terjadinya antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU belakangan ini lantaran berkurangnya
BERITA TERKAIT
- Edistasius Endi: PPPK Harus Menjalankan Fungsi sebagai Perekat Bangsa
- Brimob Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 11 Ton BBM Ilegal
- Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau
- Curah Hujan Tinggi, Warga OKU Sumsel Diminta Waspada Bencana Longsor
- Dugaan Korupsi Jargas Kota Palembang, 4 Orang Jadi Tersangka
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan