Pendapatan Negara Meleset, Hanya Rp 1.551,8 Triliun
Hal tersebut terkait dengan realisasi lifting minyak dan gas yang di atas asumsi.
”Selain itu, ada peningkatan dividen BUMN. Tapi, yang perlu dijaga adalah cost recovery migas yang pada 2016 melampaui target dari Rp 8 miliar menjadi Rp 11,9 miliar. Ini perlu diwaspadai,” tegasnya.
Di sisi lain, untuk pos belanja negara, terealisasi Rp 1.859,5 triliun atau 89,3 persen dari target yang telah ditetapkan pada APBN-P 2016, yakni sebesar Rp 2.082,9 triliun.
Perinciannya, belanja pemerintah pusat terealisasi Rp 1.148,5 triliun atau 87,9 persen dari target Rp 1.306,7 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 710,9 triliun atau 91,5 persen dari target Rp 776,3 triliun.
Defisit di APBN-P 2016 sebesar Rp 307,7 triliun atau 2,46 persen terhadap PDB (produk domestik bruto).
Realisasinya membengkak dari target 2,35 persen terhadap PDB atau Rp 296,7 triliun. (ken/c5/sof)
JPNN-com - Pemerintah tetap gagal mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Lestari Moerdijat Sebut Banyak Hal Menguntungkan Jika Kesetaraan Gender Diwujudkan
- Sri Mulyani Masuk Bursa Pilgub Jakarta, Stafsus Menkeu Singgung Soal Parpol
- Kinerja Bea Cukai Dapat Sorotan Tajam, Pengamat Intelijen dan Keamanan Nasional Buka Suara
- Pilgub DKI: Sri Mulyani, Risma, Andika Perkasa hingga Adi Wijaya Masuk Radar PDIP
- Optimistis, Sri Mulyani Bilang Begini soal Perekonomian Nasional
- Pelayanan Bea Cukai Sedang Disorot, Sri Mulyani Bereaksi Begini