Pendeta Dibalik Papan Gereja di Australia yang Selalu Jadi Bahan Pembicaraan

Papan yang menjadi viral

Bermula di tahun 2013 saat ia memutuskan agar papan di luar Gereja Anglikan St Mary tidak hanya untuk mengumumkan jadwal layanan.
Ia dipanggil untuk sebuah ritual, dimana ada pria yang sekarat tapi keluarga pria tersebut tidak ingin pasangan prianya ikut masuk ke gereja.
"Mereka khawatir saya akan menghakimi pria ini, dan itu benar-benar membuat saya terenyuh bahwa mereka bisa dikucilkan karena saya," kata Pastor Rod kepada program 7.30 dari ABC TV.
Ia kembali ke gerejanya dan membuat pernyataan di papan gereja tersebut, "WAHAI ORANG KRISTEN, BEBERAPA ORANG ADALAH GAY, TERIMA SAJA. CINTA TUHAN".
Tulisan tersebut kemudian beredar sangat luas, atau viral di jejaring sosial dan Pastor Rod pun sadar ia telah memiliki sebuah platform.
Saat itu ia ingin fokus pada tiga isu, yakni pengakuan perkawinan sesama, pencari suaka, dan perubahan iklim. Namun dalam beberapa tahun, ia telah menyampaikan pendapatnya dalam beberapa topik, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, rasisme, dan sejumlah politisi.
Salah satu tanggapan terbesar adalah pesan tentang pengendalian senjata.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas