Pendiam dan Ubah Penampilan, Terduga Teroris Berbaju Gamis dan Celana Cingkrang

Pendiam dan Ubah Penampilan, Terduga Teroris Berbaju Gamis dan Celana Cingkrang
Personel Densus 88 Antiteror. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Dia menjelaskan, Ghoni adalah anak pertama dari tiga bersaudara putra pasangan Asikin dan Rusmiyati. Asikin saat ini masih mendekam di Lapas Tegal Andong karena kasus pencurian dengan pemberatan (curat).

Ghoni sempat menamatkan pendidikan SD di SDN 01 Kudaile, kemudian melanjutkannya ke SMP Muhammadiyah Slawi. Sedangkan pendidikan terakhirnya adalah SMK Puspo Rancawiru Pangkah.

Sepengetahuan Makenur, selama ini Ghoni dikenal sebagai pribadi tertutup. Sebelumnya, Ghoni pernah merantau di Jakarta.

”Dia baru pulang dari Jakarta dan sempat meminta surat pengantar untuk kerja. Dia menjadi cleaning service di Jakarta selama dua tahun,” tutur Makenur.

Selanjutnya, Ghoni berjualan kebab di Slawi. Hanya saja, penampilannya memang berubah sejak satu tahun terakhir ini.

“Dia lebih suka mengenakan baju gamis dan celana cingkrang bila keluar rumah. Dia juga sempat mengontrak rumah di Trayeman untuk menggelar pengajian kelompoknya,” terangnya.

Sementara sepupu Ghoni, Apriyadi (44) juga mengungkapkan hal serupa. Apriyadi yang juga tinggal serumah dan masih sepupu dengan Ghoni mengatakan bahwa saudaranya lebih banyak berdiam diri di dalam kamarnya.

”Saat ditangkap polisi siang kemarin, dia hanya membawa dompet dan tas kecil,” tutur Apriyadi.

Densus 88 Antiteror Polri pada Minggu lalu (13/8) menangkap dua warga Kelurahan Kudaile di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang diduga sebagai teroris.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News