Pendukung Ical Rawan Terpecah

Pendukung Ical Rawan Terpecah
Pendukung Ical Rawan Terpecah
JAKARTA -- Pengamat politik Mohammad Qodari, mengingatkan, kemenangan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai golkar lewat musyawarah nasional (munas) Golkar di Pekanbaru, tidak lepas dari kerja triple A (Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan Agung Laksono). Ketiganya bergabung menjadi kekuatan yang mampu menundukkan kekuatan Surya Paloh, Tommy Soeharto, dan Yuddy Chrisnandi.

Akan tetapi, kata Qodari mengingatkan, itu juga bisa menjadi tantangan ke depan. Terutama faksi dari ketiganya, bisa menjadi kekuatan pemecah bagi Golkar ke depan. "Jangan sampai triple A menjadi trouble A," sebut Direktur Eksekutif Indo Barometer ini, lembaga yang juga banyak melakukan survei politik selama ini.

Menurut Qodari, apa yang disampaikan itu diakuinya sebagai hal yang berasa pahit. Tapi, jauh lebih baik jika ia mengingatkan dari awal. Sebagai buktinya, lanjut Qodari, ada beberapa isu yang bisa membuatnya pecah ke dalam faksi masing-masing. Termasuk soal kenaikan gaji menteri yang menjadi kontroversi. Qodari menyebut, Ical setuju, tapi Akbar tidak setuju.

"Kasus lainnya juga bisa menyangkut wakil menteri, skandal Bank Century, dan banyak hal lain mengancam ke depan," urainya. Qodari juga mengingatkan Ical soal keinginannya menjadikan televisi sebagai fokus media kampanye. Bagi dia, televisi penting, tapi bukan segala-galanya. Buktinya, Qodari memberi contoh, Prabowo Subianto. Iklannya banyak di televisi, tapi hasilnya tidak sedahsyat Partai Demokrat.

JAKARTA -- Pengamat politik Mohammad Qodari, mengingatkan, kemenangan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai golkar lewat musyawarah nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News