Peneliti Australia Kembangkan Teknologi Pantau Gerakan Mata Ketika Mengemudi

Di tahun 2017, 23 orang meninggal, dan 405 orang harus dibawa ke rumah sakit karena faktor kelelahan selama mengemudi.
Mulhall mengatakan faktor pengemudi mengantuk adalah satu-satunya penyebab kecelakaan yang belum pernah diuji atau dipantau.

"Kita sudah memiliki kamera untuk memantau laju kendaraan, dan juga alat untuk mengecek kandungan alkohol namun pengemudi yang mengantuk adalah satu-satunya penyebab besar dimana kita belum bisa mencegah." katanya.
"Salah satu solusi utamanya yang diketahui dari penelitian sebelumnya adalah menggunakan gerakan mata untuk memantau dan memperkirakan timbulnya masalah berhubungan dengan kelelahan sehingga orang mengantuk."
Meski teknologi ini baru diujikan terhadap sampel yang sangat kecil di kalangan dokter dan perawat, para peneliti berharap akan sudah bisa mengembangkan teknologi yang bisa digunakan oleh kalangan lebih luas.
"Studi ini memfokuskan pada perjalanan dari rumah ke tempat kerja dimana pekerja memiliki shift kerja yang berbeda-beda, dan ini tidak saja di dalam layanan kesehatan, tapi juga misalnya di pertambangan atau di industri restoran." kata Mulhall.
"Penelitiann kami adalah yang pertama melihat seseorang sebelum mengemudi jadi sebelum mengemudi apakah anda beresiko mengantuk apakah aman untuk mengemudi?"
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina