Peneliti Australia Kembangkan Terapi yang Berhasil Matikan Viral Load COVID-19
"Virus ini tidak akan hilang. Kita akan hidup dengannya untuk selamanya," ujar Prof. Nigel McMillan.
Sementara itu peneliti utama Prof. Kevin Morris menambahkan , terapi ini dirancang untuk mengatasi semua betacoronavirus seperti virus SARS asli (SARS-CoV-1) serta SARS-CoV-2 dan MERS.
"Juga untuk setiap varian baru yang muncul di masa depan karena terapi menargetkan wilayah yang sangat terkonservasi dalam genom virus," jelas Prof. Kevin.
"Uji coba kami juga menunjukkan bahwa nano-partikel ini stabil pada suhu 4 derajat Celcius selama 12 bulan serta pada suhu kamar lebih dari satu bulan," jelasnya.
Itu berarti terapi hanya memerlukan sumber daya yang standar untuk mengobati pasien yang terinfeksi.
"Nano-partikel ini dapat diskalakan dan relatif hemat biaya untuk diproduksi dalam jumlah besar," kata Prof. Kevin.
"Penelitian kami didanai oleh Medical Research Futures Fund dan merupakan jenis obat RNA yang dapat diproduksi secara lokal di Australia," tambahnya.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Molecular Therapy.
Peneliti dari Griffith University Australia bersama tim dari Amerika Serikat berhasil mengembangkan terapi antivirus yang telah membunuh viral load COVID-19 pada tikus yang terinfeksi
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka