Peneliti Australia Kembangkan Terapi yang Berhasil Matikan Viral Load COVID-19

"Virus ini tidak akan hilang. Kita akan hidup dengannya untuk selamanya," ujar Prof. Nigel McMillan.
Sementara itu peneliti utama Prof. Kevin Morris menambahkan , terapi ini dirancang untuk mengatasi semua betacoronavirus seperti virus SARS asli (SARS-CoV-1) serta SARS-CoV-2 dan MERS.
"Juga untuk setiap varian baru yang muncul di masa depan karena terapi menargetkan wilayah yang sangat terkonservasi dalam genom virus," jelas Prof. Kevin.
"Uji coba kami juga menunjukkan bahwa nano-partikel ini stabil pada suhu 4 derajat Celcius selama 12 bulan serta pada suhu kamar lebih dari satu bulan," jelasnya.
Itu berarti terapi hanya memerlukan sumber daya yang standar untuk mengobati pasien yang terinfeksi.
"Nano-partikel ini dapat diskalakan dan relatif hemat biaya untuk diproduksi dalam jumlah besar," kata Prof. Kevin.
"Penelitian kami didanai oleh Medical Research Futures Fund dan merupakan jenis obat RNA yang dapat diproduksi secara lokal di Australia," tambahnya.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Molecular Therapy.
Peneliti dari Griffith University Australia bersama tim dari Amerika Serikat berhasil mengembangkan terapi antivirus yang telah membunuh viral load COVID-19 pada tikus yang terinfeksi
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka