Peneliti Australia Sebut Lembaga Survei Umumnya Dukung Jokowi Saat Pilpres 2019

Lembaga survei lainnya yang menjadi sorotan Dr Tomsa dalam Pilpres 2019 ini yaitu Indikator, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Saiful Mujani Research Center (SMRC), Poltracking, Lingkaran Survei Indonesia, Indo Barometer, Cyrus Network, Populi Center dan Konsep Indonesia. Kesemuanya tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Selain itu, juga lembaga survei yang tergabung dalam Aropi yaitu LSI Denny JA dan Alvara Research Center.

Mereka yang bekerja di bidang industri survei politik, kata Dirk Tomsa, sebaiknya menanggalkan pandangan politik pribadinya dari ruang publik seperti media sosial, sehingga akan turut membantu menurunkan tensi ketegangan dalam kontes politik.
Menurut dia, dua pilpres terakhir, bukan sekadar kontes antara dua kandidat di mata para lembaga survei.
"Mereka melihatnya sebagai pertaruhan masa depan Indonesia dimana Prabowo merupakan kandidat yang polarizing," jelas Dr Tomsa yang menulis buku Politics and Democratization in Indonesia: Golkar in the post-Suharto era.
"Mungkin saja dalam konstalasi berbeda di tahun 2014, afiliasi politiknya tidak akan sekuat dan seemosional di Pilpres 2019, sehingga lembaga survei juga dapat menarik diri dari sikap pemihakan mereka," paparnya.
"Yang menarik dalam hasil Pilpres 2019 kita tidak lagi melihat hasil survei yang tidak jelas di layar kaca seperti terjadi di 2014, dan Prabowo mengatakan hasil dari tim internalnya menyebutkan dialah sebagai pemenang."
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas