Peneliti Melbourne Gunakan Fotosintesis Tiruan untuk Ciptakan Bahan Bakar

Namun, tim peneliti dari Monash University yang tadinya berada pada tingkat efisiensi 18 persen, akhirnya berhasil mencapai 22,4 persen.
"Banyak katalis yang dianggap lebih baik daripada nikel namun biasanya berupa jenis logam yang lebih mahal," jelas Prof. MacFarlane.
Tim peneliti percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, teknologi buatan mereka ini sudah bisa diaplikasi di rumah tangga atau di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).
Menanggapi hal ini, peneliti dari Australian National University, Professor Thomas Faunce, menyatakan bahwa potensi dari teknologi ini sangat besar dan bisa menciptakan revolusi dalam bidang energi.
"Jika kita bisa mengubah seluruh struktur buatan manusia di muka Bumi, semua jalan raya, rumah dan jembatan, menjadi struktur yang mampu melakukan proses fotosintesis lebih baik daripada tanaman, maka kita bisa menyebarkan bahan bakar ke seluruh dunia," katanya.
Ia menyatakan bahwa proyek global untuk mengembangkan teknologi fotosintesis ini akan menjadi kunci dalam mengatasi perubahan cuaca dan problem sumber daya energi di dunia.
Hasil penelitian tim Fakultas Kimia Monash University telah dipublikasikan dalam Jurnal Energy & Environmental Science.
Sejumlah peneliti dari Fakultas Kimia Monash University, Melbourne, berhasil menciptakan mesin yang bisa meniru proses fotosintesis untuk menciptakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina