Penelitian BPS: Kualitas Demokrasi Indonesia Menurun

Penelitian BPS: Kualitas Demokrasi Indonesia Menurun
Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Dr. Bahtiar Baharudin. Foto: ist/dok.JPNN.com

’’Perlu mendapatkan perhatian serius karena mengindikasikan bahwa proses transisi demokrasi di tanah air sedikit mengalami langkah mundur,’’ tuturnya.

Peneliti LIPI Syarif Hidayat menegaskan, dari semua variabel tersebut, penurunan peran partai politik (parpol) harus menjadi catatan.

Sebab, sebagai mesin demokrasi, tergerusnya peran parpol membawa dampak bagi aspek lain.

Syarif mengakui, situasi di internal partai saat ini memang cukup kritis. Sistemnya belum berjalan maksimal. Mulai kaderisasi, rekrutmen, hingga di kepemimpinan. ’’Enggak ada sirkulasi elite di parpol. Jadinya 4L, lu lagi lu lagi,’’ katanya.

Karena itu, dia meminta pemerintah dan elite pimpinan mau membenahi sistem di partai. Sebab, penurunan kinerja partai menjadi salah satu indikasi kegagalan demokrasi di sebuah negara.

Sementara itu, Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar Baharudin menuturkan bahwa pemerintah sedang mengupayakan optimalisasi peran partai.

Saat ini, lanjut birokrat bergelar doktor itu, regulasi yang ada memang belum ramah dengan parpol. Imbasnya, keberlangsungan partai diserahkan pada hukum pasar.

Salah satu bentuk tidak adanya proteksi terhadap partai adalah kecilnya alokasi dana yang diberikan negara.

Indeks demokrasi Indonesia terjadi penurunan dari 72,82 menjadi 70,09 atau terperosok 2,73 poin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News