Penerapan Teknologi Dongkrak Ekspor Pertanian
Beberapa waktu lalu, Guru Besar Madya Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor, Bayu Krisnamurthi juga mengapresiasi langkah Kementan dalam menerapkan mekanisasi berbasis teknologi. Kata dia, pemanfaatan ini sangat berdampak pada peningkatan produksi serta menambah devisa negara secara signifikan.
"Bagus sekali ya, karena setiap dolar yang didapat dari lalu lintas ekspor dampaknya sangat berguna untuk menambah devisa negara. Makanya, ke depan, saya berharap pertanian Indonesia semakin maju," tutupnya.
Mengutip Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin), selama Januari-Juli ekspor produk pertanian meningkat sebesar 3,0 persen. Angka ini jauh meningkat jika dibandingkan Januari-Juli 2018 yang hanya 22,71 juta ton atau meningkat menjadi 23,39 juta ton.
Sedangkan untuk Januari-Juli 2019, Indonesia juga tercatat mengalami surplus perdagangan produk pertanian sebesar US$ 4,25 Milliar atau setara Rp 61,52 triliun.(chi/jpnn)
Kementan RI banyak menderegulasi aturan layanan yang berkaitan dengan izin dan investasi. Termasuk ekspor. Kata Kartono, aturan tersebut seharusnya disambut baik oleh semua kalangan, termasuk para pengusaha.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul VHD dalam Sistem CEISA 4.0