Penetrasi Ekspor Rendah, UKM Harus Fokus Sertifikasi
“Jangan lupa berkonsultasi aktif dengan Kemendag dan Kemenperin khususnya terkait sertifikasi,” ungkapnya.
Menurutnya, monitoring kebijakan negara dagang, analisis potensi ekspor, negosiasi, klasifikasi ekspor, serta konsultasi ke negara dagang secara aktif, merupakan hal penting.
Apalagi, untuk penetrasi ekspor yang masih rendah di Kaltim.
“Produk Kaltim harus fokus pada produk apa dan negara mana yang dijadikan target,” ujarnya.
ASEAN, tambahnya, merupakan potensi besar untuk dimasuki karena ada MEA.
Industri makanan dan minuman serta kerajinan khas di Kaltim perlu untuk maintained.
“Contohnya produk makanan dan minuman olahan, merupakan salah satu produk dari industri makanan dan minuman yang potensial ekspor di Kaltim,” ujarnya.
Aji mengatakan, produk kerajinan dan ukiran atau furnitur juga layak dijadikan prioritas. (ctr/lhl/k15)
SAMARINDA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur harus bekerja keras mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp 276 Miliar
- Stanford Seed Resmi Lebarkan Sayap di Indonesia
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Pengiriman Paket Ninja Xpress Melonjak Tajam Selama Ramadan 2024, Wow
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul VHD dalam Sistem CEISA 4.0