Penetrasi Ekspor Rendah, UKM Harus Fokus Sertifikasi

“Jangan lupa berkonsultasi aktif dengan Kemendag dan Kemenperin khususnya terkait sertifikasi,” ungkapnya.
Menurutnya, monitoring kebijakan negara dagang, analisis potensi ekspor, negosiasi, klasifikasi ekspor, serta konsultasi ke negara dagang secara aktif, merupakan hal penting.
Apalagi, untuk penetrasi ekspor yang masih rendah di Kaltim.
“Produk Kaltim harus fokus pada produk apa dan negara mana yang dijadikan target,” ujarnya.
ASEAN, tambahnya, merupakan potensi besar untuk dimasuki karena ada MEA.
Industri makanan dan minuman serta kerajinan khas di Kaltim perlu untuk maintained.
“Contohnya produk makanan dan minuman olahan, merupakan salah satu produk dari industri makanan dan minuman yang potensial ekspor di Kaltim,” ujarnya.
Aji mengatakan, produk kerajinan dan ukiran atau furnitur juga layak dijadikan prioritas. (ctr/lhl/k15)
SAMARINDA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur harus bekerja keras mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Indibiz Diskon Besar-besaran hingga 31 Mei, Buruan Berlangganan
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini