Pengakuan Jorge Martin soal Kekacauan di MotoGP San Marino

Namun, Martin kena prank, hujan berhenti dan aspal nyaris tidak basah.
Itu berarti Martin pun harus kembali ke pit untuk kembali mengendarai motor pertamanya. Semua kacau buat Martin.
Namun, Martin akhirnya bisa finis di urutan ke-15, alias peraih poin terakhir (satu poin).
"Tidak ada alasan lain. Saya yang membuat keputusan dalam balapan dan jelas bahwa strategi itu ternyata tidak tepat. Saya harus belajar dari ini, tetapi saya sudah mencoba memberikan segalanya untuk membayar kesalahan itu. Saya mendapat satu poin," tuturnya.
"Seharusnya saya mengikuti strategi Bagnaia. Seharusnya saya melakukan apa yang dilakukan pesaing utama. Saya tahu, saya salah. Saya harus menerimanya. Tidak ada gunanya untuk terus memikirkannya," imbuhnya.
Strategi yang kacau itu membuat Martin harus rela melihat jaraknya dengan Pecco Bagnaia makin tipis.
Jorge Martin dan Pecco Bagnaia nyaris bersenggolan saat Martin mencoba menyalip Pecco pada race MotoGP San Marino.
- Tes MotoGP Spanyol: Marquez Pertama, tetapi Yamaha Jadi Perhatian Utama
- Klasemen MotoGP 2025 dan Jadwal Balapan di Prancis
- MotoGP 2025: Perasaan Marc Marquez Melihat Posisinya Direbut Alex Marquez
- MotoGP Spanyol 2025: Hari Bersejarah Bagi 2 Pembalap
- Klasemen MotoGP 2025 & Komentar Marc Marquez soal Quartararo
- 2 Menit di Depan Marc Marquez Serasa 2 Tahun Buat Quartararo