Pengakuan Muncikari dan PSK Dolly yang Nekat Masih Beroperasi
”Setiap hari pasti saya dapat pelanggan meski tidak sebanyak dulu. Sekarang tiap hari minimal saya dapat satu orang. Tapi, kadang juga sepi karena pelanggan takut kena razia,” katanya.
Sugianto mengungkapkan bahwa di eks-lokalisasi Dolly masih banyak orang yang berprofesi seperti dirinya. Termasuk PSK. Hanya, mereka biasanya menyamar.
Karena itu, jika ada razia petugas, mereka biasanya berpura-pura jalan kaki atau duduk-duduk saja di warung kopi seperti warga setempat.
Sementara itu, menurut Anggi, PSK asal Madiun, selain melayani tamu di Surabaya, dirinya bekerja di salon kecantikan. Namun, penghasilan di salon tidak mencukupi untuk membiayai kebutuhan anaknya di desa.
Meski demikian, dia tidak sering dihubungi oleh Sugianto kalau ada pelanggan. Sebab, pesanan para pelanggan bervariasi.
”Salon sepi, panggilan kadang hanya sepekan sekali. Itu pun tidak pasti ada. Dulu hampir setiap hari. Saya melayani tamu empat sampai lima orang,” jelasnya.
Kini tiga PSK dan tiga mucikari tersebut diamankan di Polrestabes Surabaya bersama barang bukti uang Rp 150 ribu hasil transaksi dengan pelanggan. (yua/c1/jay)
SALAH satu muncikari di Dolly, Surabaya yang masih beroperasi dan dibekuk Polrestabes Surabaya Sugianto pada Senin (24/8) mengaku bahwa pekerjaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis Bikin Gempar, Apa Motifnya?
- Ekskavator dan Truk Proyek Dibakar OTK di Yapen, LIhat
- Mencuri Ratusan Celana Dalam Wanita, Penjual Siomay di Semarang Diamankan Polisi
- Bareskrim Menggerebek Vila yang Diduga Dijadikan Pabrik Narkoba di Bali
- Wanita PSK di Kuta Dihabisi Teman Kencan, Mayat Dimasukkan Koper
- Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Sempat Kirim Uang kepada Ibunya