Pengalaman Keliling Australia 18 Bulan dengan Karavan

Jadi dengan kian banyaknya orang pergi berkeliling Australia, Tania mengatakan saran terbaiknya cukup sederhana. Berangkat saja.
"Satu-satunya penyesalan Anda yaitu tidak melakukannya lebih awal. Memang bisa menakutkan juga tapi jika Anda tidak pernah melakukan sesuatu yang menakutkan bukankah hidup ini membosankan?" katanya.
Tantangan besar bagi Tania dan Ben Willett dalam perjalanan ini adalah menemukan waktu sebagai pasangan.
"Kami coba sedikit istirahat di malam hari. Kami bilang ke anak-anak, 'kalian bisa menonton film'. Kami pun bisa duduk di luar sendirian, minum, ngobrol dan merencanakan perjalanan berikutnya," kata Tania.
Dia terkejut dengan banyaknya keluarga lain yang melakukan hal serupa.
"Kami tadinya pikir hanya kamilah satu-satunya di sana. Tentunya tidak ada orang lain segila ini?" paparnya.

Supplied: Tania Willett
"Begitu berada di sana, Anda melihat begitu banyak orang lain di jalan," kata Tania.
Petualangan ini biasanya dikaitkan dengan orangtua yang nomaden - menggandeng karavan di belakang kendaraan dan berkeliling penjuru negeri. Namun
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan