Pengalaman Naik Kereta Uap Berusia Satu Abad di Canberra

Perjalanan pada akhir pekan Paskah kemarin (25/03) menggunakan lokomotif jenis 3016 yang sudah berusia 113 tahun. Kereta ini pernah beroperasi di kawasan pinggiran kota Sydney.
Kereta ini akhirnya masuk ke Railway Museum setelah diselamatkan dari tumpukan sampah.
Reynolds mengatakan tidaklah mudah agar kereta tetap bisa beroperasi dan dipakai.
"Sangat mahal untuk menjalankan mesin uap. Orang-orang berpikir mesin menggunakan batu bara, padahal bekerja menggunakan uang yang mahal," katanya.
Salah satu pengunjung yang naik kereta uap ini adalah Eileen Curry.
Ia membeli tiket bersama anak-anak dan cucu-cucunya.
Menurut Curry, naik kereta uap tua memiliki daya tarik besar bagi tiga generasi di keluarganya.
"Ini sedikit nostalgia, sedikit sejarah, menyenangkan dan bukan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," katanya.
"Saat Anda punya anak-anak kecil, malah makin terasa."
Alan Gardner menjadi masinis pada perjalanan menggunakan kereta uap tua. Foto: ABC News, Ian Cutmore.
Ada yang berbeda dalam liburan Paskah tahun ini di ibu kota Australia. Untuk pertama kalinya, sebuah kereta uap tua bisa dinaiki oleh warga.Dua penumpang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan