Pengamat Ingatkan Soal KPU Sulteng, Palu dan Morowali Dilaporkan ke Bawaslu

Dia menjelaskan yang disebut mutasi adalah menukar pejabat satu dengan pejabat lain, di mana salah satu alasannya menghindari adanya konflik kepentingan.
"Namun, akan dilihat, apakah satu jabatan itu sebatas mutasi atau pengisian. Kalau pengisian karena jabatan kosong, karena wajib diisi, kalau tidak akan mengganggu pemerintahan di daerah, itu juga harus menjadi pertimbangan," kata Sahran.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulteng itu menjelaskan dalam hukum dikenal dengan azaz fiksi.
Yakni, setiap undang-undang yang telah diundangkan dianggap diketahui oleh masyarakat sehingga ketidaktahuan hukum tidak dapat menjadi alasan membebaskan atau memaafkan seseorang dari tuntutan hukum.
"Meskipun tidak membaca undang-undang itu karena berlaku asas fiksi dan melakukan suatu perbuatan maka dianggap sudah tahu," katanya menegaskan. (Antara/jpnn)
Pengamat Ingatkan penyelenggara pilkada menyusul dilaporkannya KPU Sulawesi Tengah, KPU Palu dan Morowali ke Bawaslu.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Laba Bersih Telkom 2024 Turun, Pengamat: Perlu Jadi Perhatian Pemegang Saham
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- OTT Dugaan Politik Uang PSU Pilkada Serang, Bawaslu Sita Barbuk Uang & HP
- Bawaslu Sebut PSU Pilkada Serang Berjalan Lancar Meski Ada OTT Pelaku Politik Uang
- Bawaslu RI Turun Langsung Awasi PSU Pilkada Serang, Ada Temuan Pelanggaran
- Politik Uang PSU Pilkada Serang, Gakkumdu Sita Duit Sebanyak Ini