Pengamat: Jika Tidak Ada Reshuffle, PAN Bakal Gigit Jari di Koalisi

Pengamat: Jika Tidak Ada Reshuffle, PAN Bakal Gigit Jari di Koalisi
Bendera Partai Amanat Nasional (PAN). Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan Partai Amanat Nasional (PAN) hanya akan merugi bergabung dengan koalisi, jika tidak mendapat jatah di Kabinet Indonesia Maju.

Pasalnya, kata Ujang, kursi di Kabinet Indonesia Maju merupakan hadiah dari pemerintah karena PAN telah mendukung pemerintah.

"Karena dukungan PAN ke pemerintah, akan berbuah hadiah. Ya, tadi hadiah satu menteri dan satu wamen. Itu soal deal dan soal komitmen Jokowi dengan PAN," kata Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Rabu (23/3).

Dia menyebutkan, jika hal tersebut tidak terjadi, PAN akan jadi partai yang sangat merugi bergabung dengan koalisi.

"Untuk apa berkoalisi jika tidak dapat menteri dan hanya gigit jari," serunya.

Seperti diketahui, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali berhembus beberapa waktu terakhir.

Kali ini, isu reshuffle mencuat setelah dikabarkan Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk dalam kabinet dan mendapat jatah 1 menteri dan 1 wakil menteri.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto mengaku mendapat informasi bahwa partainya akan memperoleh kursi menteri dan wakil menteri, jika benar terjadi reshuffle pada akhir Maret 2022.

Pengamat politik Ujang Komarudin menyatakan PAN akan merugi dan gigit jari bergabung dengan koalisi jika tidak dapat jatah di Kabinet Indonesia Maju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News