Pengamat Minta Metode Pelajaran Agama Dibenahi

Pengamat Minta Metode Pelajaran Agama Dibenahi
Ilustrasi. Foto: JPNN

Di sisi lain, guru besar Universitas Islam Negeri (UN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bambang Pranowo menjelaskan bahwa fenomena intoleransi di kalangan pelajar karena ada kekosongan di beberapa fase soal citizenship.

“Ada kekosongan tentang kewarganegaraan, apalagi tentang Pancasila,” kata Bambang.

Menurutnya, semua pihak harus menanamkan keberagaman yang damai, menggambarkan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan kepada para pelajar. “Karena hal-hal positif itu harus ditanamkan sejak dini,” kata Bambang.

Guru besar senior ini mencontohkan  soal Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  (P4). “Konsep-konsepnya sebenarnya baik, namun karena sangat indoktrinatif, P4 dihilangkan,” kata Bambang. Padahal semestinya, harus tetap ada, hanya segi-segi negatifnya harus dihilangkan. (jos/jpnn)

 

 

 

 


JAKARTA – Pendidikan agama  dan seleksi guru agama lebih realistis dibenahi agar pelajar tidak bersikap radikal. Pedoman Penghayatan dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News