Pengamat: Pemerintah Jangan Pelit Kasih Makan Rakyat

Pengamat: Pemerintah Jangan Pelit Kasih Makan Rakyat
Warga yang mewaspadai virus corona menggunakan masker wajah saat melintasi kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (3/3). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio meminta pemerintah tidak pelit memberi bantuan pangan kepada masyarakat selama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mengingat selama PSBB banyak pekerja yang tidak mendapatkan penghasilan.

"Ketika dilakukan PSBB atau karatina kan harus work from home (WFH). Banyak masyarakat tidak bekerja sehingga mereka harus dikasih makan. Jadi saya katakan, pemerintah jangan pelit untuk kasih makan rakyatnya," ungkap Agus pada saat konferensi video Zoom bersama awak media, Rabu (22/4).

Menurut Agus, pemerintah juga jangan lagi menunda-nunda penyaluran bantuan sosial (bansos). Banyak masyarakat sudah tidak sanggup bertahan hidup. Apalagi maraknya pelaku begal.

"Di ujung jalan sana ada begal jadi kita sedang jaga bagaimana masyarakat semua bisa makan dan tidak ada lagi begal. Jadi sekali pemerintah jangan pelit, tolong kasih makan warga sekarang juga karena kalau tidak kondisi akan semakin parah," tegasnya.

Selain itu, lanjut Agus, dengan adanya larangan mudik lebaran 2020 semakin banyak masyarakat yang terdampak. Misalnya sopir-sopir tranportasi yang terpaksa berenti beroperasi selama lebaran.

"Bus yang tadinya boleh beroperasi, sekarang dilarang. Lalu yang kasih makan sopir-sopir itu siapa? Pasti harus negara. Intinya negara jangan pelit," tandasnya. (mg9/jpnn)

 

Pemerintah diminta untuk tidak pelit memberi bantuan pangan kepada masyarakat selama PSBB.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News