Pengamat: Prabowo Tak Bisa Sembarangan Buka Data Kemenhan ke Publik

Pengamat: Prabowo Tak Bisa Sembarangan Buka Data Kemenhan ke Publik
Capres bernomor urut 2 di Pilpres 2024 Prabowo Subianto berbicara pada Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan calon presiden (capres) sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak bisa sembarangan membuka data Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kepada publik. Pasalnya, ada data yang bersifat konfidensial.

Rezasyah mengatakan hal itu untuk merespons Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1), ketika capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendesak Prabowo untuk membuka data terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan beberapa kebijakan lain di Kemenhan.

“Pak Prabowo pasti punya data. Beliau sangat tegas menafsirkan data itu konfidensial. Sebenarnya, beliau bisa saja mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfidensial untuk umum dan mana yang harus terbuka dalam negeri,” kata Rezasyah seperti dilansir Antara, Senin (8/1/2024).

Data konfidensial adalah data yang bersifat rahasia dan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu dengan kepentingan untuk mengaksesnya.

Rezasyah menjelaskan bahwa data konfidensial juga hanya dapat dibuka oleh orang-orang tersumpah serta memiliki kompetensi dan keahlian untuk mengelola data tersebut.

“Betul, enggak bisa (sembarangan). Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemenhan bisa membaca data (konfidensial), dan menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum,” kata dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran itu.

Dalam debat ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri tersebut, beberapa kebijakan pertahanan Prabowo menjadi sasaran kritik oleh Anies dan Ganjar.

Selama debat, Ganjar dan Anies beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo.

Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan capres sekaligus Menhan Prabowo Subianto tak bisa sembarangan membuka data Kemenhan kepada publik.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News