Australia Makin Canggih

Pengamen Terima Duit Nontunai, Siswa Belajar di Ruang Maya

Pengamen Terima Duit Nontunai, Siswa Belajar di Ruang Maya
Pengamen di Melbourne kini bisa dibayar menggunakan transaksi digital dari handphone. Foto: Heraldsun.com

"Kami sengaja kerja sama dengan Ali Pay karena turis asing yang paling banyak memang dari Tiongkok," jelasnya.

Dalam skala nasional, Australia memang terus bekerja untuk menjawab tantangan dunia maju. Apalagi, kemajuan teknologi pasti dibarengi dengan risiko peretasan.

Karena itu, pemerintah bekerja sama dengan Data61. Anak perusahaan lembaga riset pemerintah CSIRO (The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation) itu khusus mengembangkan teknologi jaringan dan komunikasi.

"Fokus kami menciptakan sistem di mana semua pihak bisa menikmati data umum. Namun, tidak ada yang bisa mengintip data individu," ungkap CEO Data61 Adrian Turner. Itu dilakukan demi kenyamanan warga.

George juga menegaskan bahwa teknologi bisa membuat kehidupan masyarakat semakin efisien. Untuk otomatisasi, pengembangan artificial intelligence alias kecerdasan buatan mempermudah sistem pelayanan publik. Virtual reality dan augmented reality juga membuat generasi muda lebih bergairah dalam belajar.

Di masa depan, bisa saja siswa belajar mengenai budaya Aborigin dengan "bertemu" langsung suku pribumi di dunia maya. Namun, semua itu perlu dukungan semua pemangku kepentingan. Terutama akademisi.

"Kami sudah bekerja sama dengan 30 universitas untuk terus mengembangkan teknologi terbaru," ungkap Cheryl George, government and stakeholder relations officer Data61.

Karena itulah, baik di Sydney maupun Melbourne, sistem co-working space jauh lebih populer. Misalnya, perkantoran bersama milik Australian Centre for the Moving Image (ACMI).

Melbourne, Australia, masuk tiga besar kota paling layak huni versi Economist Intelligence Unit. Di balik kenyamanan itu, ada evolusi digital yang menyokong

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News