Pengelola Kartu Angkutan Umum di Melbourne Rugi Rp 42 Miliar

Sindikat penipu memperjualbelikan kartu angkutan umum di negara bagian Victoria, Australia, di bawah harga, setelah mereka membeli kartu bernama Myki itu dengan menggunakan kartu kredit curian. Kerugian berkisar 4,2 juta dolar (sekitar Rp 42 miliar).
Public Transport Victoria (PTV) menyatakan pihaknya terpaksa mengembalikan uang kepada para pemilik kartu kredit yang data-datanya dicuri dan digunakan untuk membeli kartu Myki tersebut.
Para pemegang kartu kredit itu justru berada di luar negeri, dan tanpa sadar ternyata kartu kreditnya telah dipergunakan oleh penjahat untuk membeli kartu Myki di Melbourne, dalam 18 bulan terakhir.
Menurut CEO PTV Mark Wild, masalah ini sedang ditangani dengan melibatkan kepolisian negara lain, dan memastikan data-data pemegang kartu Kyki di Victoria dijamin aman.
Kartu Myki yang merupakan tiket untuk semua moda angkutan umum di Melbourne.
"Yang dibobol bukan dana yang tersedia dalam kartu Myki," ujar Wild.
Kartu Myki ini adalah semacam kartu debit, dimana pemegangnya harus mengisi kartunya dengan cara membeli sesuai jenis masa berlaku kartu yang diinginkan.
Sindikat penipu memperjualbelikan kartu angkutan umum di negara bagian Victoria, Australia, di bawah harga, setelah mereka membeli kartu bernama
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina