Pengembang Diminta Bangun Rumah Murah

Pengembang Diminta Bangun Rumah Murah
Pengembang Diminta Bangun Rumah Murah
JAKARTA - Para pengembang yang tergabung dalam berbagai asosiasi baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta diminta membangun rumah murah untuk masyarakat. Pasalnya, ada kecenderungan para pengembang lebih memprioritaskan pembangunan perumahan menengah ke atas, karena untungnya lebih besar. Alhasil masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pun kesulitan membeli rumah karena standar  yang dijual developer cukup tinggi.

"Ada kekhawatiran pemerintah dengan kecenderunan para pengembang membidik perumahan menengah atas. Kalau hanya segelintir pengembang yang mau menjual rumah kecil untuk MBR, bisa dipastikan backlog (kekurangan kebutuhan) rumah semakin besar. Sebagai gambaran backlog perumahan di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun," beber Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) dalam keterangan persnya, Jumat (25/2).

"Ada kekhawatiran pemerintah dengan kecenderunan para pengembang membidik perumahan menengah atas. Kalau hanya segelintir pengembang yang mau menjual rumah kecil untuk MBR, bisa dipastikan backlog (kekurangan kebutuhan) rumah semakin besar. Sebagai gambaran backlog perumahan di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun," beber Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) dalam keterangan persnya, Jumat (25/2).

Dia mengungkapkan, kalau Presiden SBY secara khusus meminta Menpera membuat rumah seharga USD 300. Itu berarti rumah yang dijual untuk golongan MBR. "Rumah murah itu bukan berarti kualitasnya jelek. Saya yakin, kalau pengembang besar mau berpartisipasi dalam menyediakan rumah murah bagi MBR, permintaan presiden ini dapat tercapai," ujarnya.

JAKARTA - Para pengembang yang tergabung dalam berbagai asosiasi baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta diminta membangun rumah murah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News