Pengguna Aplikasi Kencan di Australia Berharap Aturan Baru Akan Membuat Mereka Lebih Aman
Vanessa, seorang warga Indonesia yang tinggal di Melbourne mengaku sudah setahun mencari peruntungan untuk menemukan jodohnya di aplikasi kencan daring.
Ia meminta agar identitasnya dirahasiakan karena alasan pribadi.
Vanessa mengatakan pengguna aplikasi kencan di Australia "sedikit lebih baik" dibandingkan dengan di Indonesia.
"Orang-orangnya lebih chill di sini, mereka enggak begitu judge penampilan kita," katanya.
Tapi ia tetap merasa khawatir ketika diajak bertemu orang baru di aplikasi kencan. Perbedaan latar belakang budaya jadi salah satu penyebabnya.
"Jujur pasti ada rasa takut kalau diajak ketemuan."
"Pastinya selalu ada kekhawatiran tentang keamanan," katanya.
Sebuah survei yang dilakukan lembaga Australian Institute of Criminology dua tahun lalu menemukan tiga dari empat warga Australia mengaku pernah menjadi korban kekerasan seksual yang difasilitasi oleh aplikasi kencan.
Berkenalan dengan orang lewat aplikasi kencan bisa menyenangkan, tapi juga berbahaya
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji
- Dunia Hari Ini: Australia Ikut Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
- Timnas Indonesia Akan Menghadapi Australia di Tempat Bersejarah
- Kabar Australia: Lebih Banyak Pria Gen-Z Australia yang Mengaku Religius Ketimbang Perempuan
- Dunia Hari Ini: Mobil Dibakar Dalam Serangan Antisemitisme di Australia