Pengguna Media Sosial Harus Mampu Menjaga Moralitas Publik

Pengguna Media Sosial Harus Mampu Menjaga Moralitas Publik
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo saat berbicara dalam Webinar bertajuk "Gotong Royong Pembumian Pancasila Melalui Media” yang digelar Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, BPIP pada Sabtu (27/2/2021). Foto: Tangkapan layar

Ayu menambahkan peran penting media masa adalah menjadikan mata publik, menjelaskan berbagai fenomena, pendidikan mengajarkan norma, dan hiburan.

“Peran penting media masa adalah menjadi mata publik, menjelaskan berbagai fenomena, pendidikan mengajarkan norma, dan hiburan," Jelas Ayu.

Terkaiat implementasi Ayu menjelaskan implementasi Pancasila yang baik adalah internalisasi terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan di media saat ini banyak orang yang bertopeng yang ingin menunjukkan eksistensinya.

“Di media sekarang orang itu anonim sehingga orang bisa menggunakan topeng karena tidak berhadapan langsung dengan orangnya. Dalam topeng ini memerankan banyak peran karena ingin menujukkan eksistensinya,” ujar Benny.

Terkait dengan unsur SARA (suku, agama, ras dan antargolong), Benny menambahkan saat ini menjadi magnet yang kuat di media sosial yang tentunya membahayakan keutuhan bangsa.

"Permasalahan SARA sangat kuat untuk menjadi magnet perbincangan di media massa dan banyak segmennya. Ini tentunya membahayakan keutuhan bangsa,” ucap Benny.

Terkait dengan berita palsu atau hoaks, Benny menjelaskan akan menimbulkan kepanikan dan menghancurkan kultur kemanusiaan sehingga harus dilawan dengan konten positif.

Pengguna media sosial ke depan harus mampu memajukan peradaban dan menjaga moralitas publik, bukan penghancur keadaban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News