Penggunaan AI pada Asta Cita Prabowo Disebut Bisa Kerek 8 Persen Ekonomi Indonesia

Menurutnya, titik temu yang paling pas untuk pengembangan AI di Indonesia lewat kajian ilmiah dan akademik yang bisa diimplementasikan, tidak sekedar wacana.
"Saya pikir ketemunya di situ, bagaimana misalnya Asta Cita Center menawarkan program berbasis ilmiah dan akademik, tetapi bisa diimplementasikan," kata dia.
Di sisi lain, Direktur eksekutif ELSAM Wahyudi Djafar menyebut dalam penjelasan Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran memang ada frasa disrupsi kecerdasan artifisial (AI).
AI, lanjutnya, semakin berkembang setelah adanya teknologi Big Data yang kemudian terus mengembangkan diri menjadi AI generatif.
"AI hari ini tidak hanya menjadi alat untuk prediksi, tapi juga untuk men-generate," kata Wahyudi.(mcr8/jpnn)
Senior Vice President, Government Affairs Indosat, Ajar Edi memprediksi potensi kecerdasan artifisial (AI) bisa menggerek 8 persen ekonomi nasional
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud untuk Mendukung Ekosistem Digital Indonesia
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- ICS Compute Luncurkan Secure Saver Edge, Solusi CDN Revolusioner