Pengin Cium Kaki Prasetyo, Tetap Tak Dihiraukan

Pengin Cium Kaki Prasetyo, Tetap Tak Dihiraukan
Warga korban penganiayaan Novel Basdewan beradu argumentasi dengan Kasubdit Pidum Kejagung, Zulkifli di depan Gedung Pidmum, Jakarta, Jumat (3/3). FOTO. Dok.JPNN.com

Di Kejakgung Yuliswan beserta perwakilan korban menanyakan ke staf Kejagung bernama Ratna perihal surat dari Kejati Bengkulu yang belum juga dibalas oleh Kajakgung.

“Saat itu jawaban Ratna, kami harus menemui Jampidum, yang saat ini sedang di DPR," katanya mengutip pernyataan staf Kejakgung itu. 

Bahkan perwakilan korban Novel Baswedan sempat beradu mulut dengan Kasubdit Penuntutan Pidana Umum Kejakgung, Zulkifli karena mencoba menghindar dari mereka. 

“Kami sangat kecewa, karena pihak Kejagung saling lempar bola dan tidak ada kejelasan. Ini kan keterlaluan. Makanya, kami juga ke DPR untuk kirim surat tembusan yang ditujukan pada presiden yang juga sudah kami siapkan bukti tanda terimanya," ucap Yulisman.

Selanjutnya, perwakilan korban Novel Baswedan bersama kuasa hukumnya itu bergerak menuju Setneg untuk hal yang sama, yakni menyerahkan surat terkait putusan Kejati Bengkulu tersebut. Surat mereka diterima oleh salah satu staf Setneg bernama Paidi.(fas/jpnn)


JAKARTA – Terlalu. Ini kata yang pantas untuk Kejaksaan Agung (Kejagung), yang telah ingkar janji kepada warga Bengkulu korban penganiayaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News