Pengorbanan Gaya Bercinta yang Menjijikkan

Pengorbanan Gaya Bercinta yang Menjijikkan
Pengorbanan Gaya Bercinta yang Menjijikkan. Ilustrasi Fajar Krisna/Radar Surabaya/JPNN.com

Namun karena si reporter kehabisan stok dan demi ke lancaran ceritanya, terlebih agar tidak kena marah redaktur, maka cerita ini harus dilanjutkan.

Betapa pun tak etisnya. “Bojoku iki seneng banget nyuruh aku neropong (oral sex, Red),” kata Karin dengan nada lirih.

Berbeda dengan Karin. Meskipun suaminya menikmatinya, aktivitas itu sangat ia benci.

Ia menganggap aktivitas semacam itu hanya pantas dilakukan oleh perempuan yang tidak beradab.

Bukan untuk perempuan baik-baik (setidaknya itu yang dia rasakan) macam Karin. Namun meskipun tak suka di awal, ia terpaksa menuruti saja maunya Donwori.

Karena sempat di awal ia menolak, suaminya ini mengancam untuk melakukannya dengan perempuan lain.

Jelas dong waktu itu Karin takut. Perempuan mana yang mau kalau suaminya jajan sembarangan.

Anak saja gak boleh jajan sembarangan kan? Ya akhirnya, hubungan demi hubungan selalu ia lakukan dengan gaya Donwori.

Donwori memberi pilihan kepada Karin untuk menuruti gaya bercinta yang ia kehendaki atau kemudian pisah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News