Pengungsi Etnis Karen Thailand Ikut Kursus Orientasi Kebudayaan dari Pemerintah Australia

Bagi Khin Nin Ye yang berusia 16 tahun, kamp Mae La telah menjadi rumahnya selama satu dekade, jadi meninggalkannya akan menjadi hal yang sulit. ABC News: Liam Cochrane
"Teman-teman saya berkata, 'Anda akan melupakan kami seperti yang lainnya yang telah meninggalkan tempat itu sebelumnya', tapi saya katakan kepada mereka bahwa saya akan selalu mengingatnya," kata Khin.
Mimpi remaja ini suatu hari bisa menjadi dokter, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan jika dia tetap tinggal di kamp pengungsian.
Tapi pertama-tama dia ingin mengenal Tasmania.
"Saya ingin pergi ke pantai ... Saya pernah melihatnya di video dan terlihat sangat bagus," katanya sambil menyeringai lebar.
Belajar berenang hanya salah satu dari banyak keterampilan yang perlu dipelajari untuk kehidupan barunya.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Para pengungsi belajar berjabat tangan, memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris, membilas toilet dan menyeberang jalan sebagai bagian dari program orientasi kebudayaan dari Pemerintah Australia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan