Penipu Coba Manfaatkan Korban Retasan Situs Selingkuh Ashley Madison di Australia

Polisi juga mengatakan penipuan yang menggunakan nama Kantor Pajak Australia (ATO) terus memakan korban, dengan kerugian sekitar $ 160 ribu (sekitar Rp 1,6 miliar).
Yang terjadi adalah biasanya adanya telepon dari seseorang yang mengaku dari ATO yang mengancam akan menangkap bila kita tidak membayar sisa pajak yang masih terutang.
Satu pasangan di Australia Selatan ditahan minggu lalu dengan tuduhan memaksa seorang nenek menyerahkan dana $ 6 ribu (sekitar Rp 60 juta) dengan tuduhan si nenek sudah tidak membayar pajak selama beberapa tahun terakhir.
Penipuan jenis ketiga menyebabkan seorang nenek berusia 70 tahunan tertipu membayar sekitar $ 500 ribu (sekitar Rp 5 miliar) kepada badan bernama "Reclaim Department Australia" dimana dikatakan sang nenek akan mendapatkan kembali uangnya setelah dia membayar 'biaya penarikan'.
"Yang menyedihkan, ketika kami tahu penipuan jenis ketiga ini, sang nenek sudah kehilangan hampir setengah juta dolar." kata Sersan Blundell.
"Para penipun ini kejam, tamak, tidak punya hati, dan sangat ulet untuk berusaha menipu. Jadi sebaiknya warga Australia berhati-hati."
Polisin mendesak warga untuk berhati-hati bila menerima surat, email atau telepon yang 'mencurigakan'.
"Bila ada usaha yang melibatkan sejumlah uang apalagi dalam jumlah besar, maka besar kemungkinan itu tidak benar." kata Blundell.
Polisi di Australia Selatan mengatakan para penipu sekarang berusaha memeras warga Australia yang menjadi anggota situs selingkuh Ashley Madison
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas