Penjelasan Kemenkes soal Status 4 Anak Terkait Hepatitis Akut Misterius

Penjelasan Kemenkes soal Status 4 Anak Terkait Hepatitis Akut Misterius
Kemenkes sedang melakukan verifikasi temuan empat kasus terbaru pasien probable Hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya. Ilustrasi laboratorium: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan verifikasi temuan empat kasus terbaru pasien probable Hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya.

Pasien anak tersebut mengalami gejala berat dan sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.

"Ada beberapa temuan kasus sekitar tiga hingga empat kasus, tapi masih diverifikasi," kata Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis sore.

Nadia mengatakan pasien tersebut mengalami gejala seperti warna kuning pada kulit badan dan area mata, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah, penurunan kesadaran atau kejang, lesu.

Menurutnya, spesimen pasien telah dikirim ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk keperluan penelitian.

Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan proses investigasi juga dalam rangka mendalami kemungkinan tiga pasien anak di Jakarta meninggal akibat hepatitis akut bergejala berat.

"Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan," katanya.

Nadia menjelaskan pada ketiga kasus itu, anak berusia dua tahun belum memperoleh vaksinasi Covid-19, usia delapan tahun mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap.

Kemenkes sedang melakukan verifikasi temuan empat kasus terbaru pasien probable Hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News