Penjualan Parsel Anjlok Hingga 60 Persen

Pria yang telah berjualan parsel selama kurang lebih 20 tahun ini mengaku tidak mengetahui penyebab berkurangnya minat pembeli.
Namun, karena dia telah lama berjualan dan menyukai hal itu, hal tersebut bukanlah sebuah kendala yang harus dipikirkan.
”Dulu, minimal 400 pieces (yang terjual). Mereka kebanyakan membeli bingkisan dengan kisaran terendah seharga Rp 200 ribu. Dibandingkan dengan yang paling mahal seharga Rp 2,5 juta,” tambahnya.
Keluhan juga dirasakan juga oleh Herdawati.
Pemilik toko parsel yang letaknya tidak jauh dari toko milik Suryadi juga mengaku bahwa peminat mulai berkurang.
”(Pembeli) untuk tahun ini berkurang. Beda dengan tahun lalu. (Perbedaanya mencapai) separuhnya atau 50 persen,” kata Herdawati.
Dia menambahkan, jika parcel tersebut tidak habis, dirinya akan membagikannya kepada keluarga atau saudara. (gugun gunawan-job/fik)
JPNN.com – Pengusaha parsel di Bandung tengah menghadapi situasi sulit.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Penjualan Hyundai Meroket Selama April 2025, Tucson Hybrid Paling Laris
- CBDK Catat Penjualan Rp 239 Miliar di Kuartal I-2025, Terus Genjot Kinerja Demi Capai Target
- Jaecoo Mengeklaim Pemesanan J7 SHS Sentuh Ratusan Unit dalam Sebulan
- Penjualan Suzuki Meroket di IIMS 2025, XL 7 Hybrid Laris Manis
- Jetour Catatkan Lebih dari 200 Unit SPK Selama IIMS 2025, Model Ini Paling Laku
- Ekonomi Membaik, Epson Indonesia Optimistis Capai Pertumbuhan 13 Persen di 2025