Penuhi Kebutuhan Nikel Dunia, PT GNI Bakal Investasi USD 3 Miliar

Penuhi Kebutuhan Nikel Dunia, PT GNI Bakal Investasi USD 3 Miliar
PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), perusahaan smelter nikel yang berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Foto dok GNI

jpnn.com, MOROWALI UTARA - PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), perusahaan smelter nikel yang berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, hadir sebagai perusahaan pengolah nikel yang bersinergi dalam program hilirisasi minerba.

Founder PT GNI, Tony Zhou Yuan mengungkapkan GNI merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba, dan menginvestasikan sekitar 3 miliar dolar AS untuk kebutuhan produksi dan penunjangnya.

“PT GNI berencana menginvestasikan sekitar 3 miliar dolar AS, serta akan membangun 24 lini produksi feronikel dan PLTU berkapasitas sekitar 1.115 MW,  total kapasitas 2 juta metric ton,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (3/9).

Tony menjelaskan, pihaknya memilih Kabupaten Morowali Utara, karena Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah tambang nikel paling potensial di Indonesia.

Tony menerangkan PT GNI mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) paling mutakhir dan ramah lingkungan di dunia, dengan kadar produksi Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12 persen.

“Kami percaya dengan kerja keras dan konsistensi kami dapat membangun GNI untuk menjadi yang terbesar di industri smelter nikel,” bebernya.

Selain itu, Tony menuturkan, PT GNI juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan mewujudkan program hilirisasi pemerintah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat di bidang pendidikan, lingkungan, pariwisata, dan lain sebagainya.

“Investasi PT GNI telah mendapat dukungan kuat dari berbagai lapisan pemerintah. Kami ucapkan rasa terima kasih dengan setulus hati,” ucapnya.

PT GNI merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba, dan menginvestasikan sekitar 3 miliar dolar AS untuk kebutuhan produksi dan penunjangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News