Penusukan Wiranto Sama dengan Serangan Pada Negara

Penusukan Wiranto Sama dengan Serangan Pada Negara
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Foto: ANTARA/Dok Polres Pandeglang/foc./Handout

Menurut Ismail, pemerintah penting memiliki formula yang presisi, holistik dan berkelanjutan dalam kerangka HAM dan demokrasi terkait pencegahan terorisme.

Pemerintah harus fokus pada hulu terorisme dan mempersempit enabling environment yang mempercepat inkubasi terorisme.

Ismail juga menyatakan, negara memang harus menjadi agensi utama dalam pencegahan ekstremisme kekerasan.

Namun dibutuhkan partisipasi dan keterlibatan warga khususnya dalam pencegahan, sehingga akan terbangun perlawanan semesta terhadap terorisme.

"Agenda penguatan ketahanan warga adalah kebutuhan untuk membentengi warga dari paparan dan intrusi gerakan dan narasi antikebinekaan dan Pancasila. Dalam konteks itu, pendidikan kebinekaan dan tata kelola yang inklusif harus digalakkan, agar seluruh anak bangsa dapat hidup bersama secara damai di tengah aneka perbedaan," tuturnya.

Langkah lain, promosi toleransi juga dinilai penting menjadi agenda kolektif yang berkelanjutan, agar merebaknya intoleransi dan radikalisme dapat ditangani sejak dini.

"SETARA Institute mengingatkan kembali bahwa intoleransi merupakan anak tangga pertama menuju terorisme," pungkas Ismail.(gir/jpnn)

Wiranto ditusuk saat melakukan kunjungan kerja di Pandeglang Banten pada Kamis lalu.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News