Penyakit ini Bisa Mengubah Bentuk Wajah, Simak Tanda dan Gejalanya

Penyakit ini Bisa Mengubah Bentuk Wajah, Simak Tanda dan Gejalanya
Ilustrasi - Berhenti Merokok salah satu cara menghindari penyakit kanker kepala dan leher. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Gejala selanjutnya tergantung pada lokasi dan luas tumor termasuk rasa nyeri, kelumpuhan saraf, parestesia yaitu kesemutan atau mati rasa, trismus atau kekakuan pada daerah rahang dan leher yang menyebabkan seseorang sulit membuka mulut.

Selain itu, bisa juga dijumpai halitosis atau bau mulut yang dapat disebabkan oleh kebersihan mulut yang tidak terjaga, penyakit yang diderita atau gaya hidup yang tidak baik.

"Menimbang penderitaan yang berat terhadap kanker kepala dan leher, masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat."

"Antara lain, berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol, menggunakan tabir surya yang memadai, mengurangi risiko infeksi HPV dan HIV, menjaga kebersihan dan merawat gigi dan mulut," katanya.

Pengobatan

Pengobatan kanker kepala dan leher utamanya adalah melalui bedah, radiasi dengan atau tanpa kemoterapi, terapi target, hingga immunoterapi.

Pilihan perawatan ini akan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan kanker (stadium) dan lokasi kanker yang dialami pasien.

Pelaksanaan terapi bagi pasien perlu direncanakan dengan saksama oleh tim dokter dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda seperti dokter THT, Radioterapi, Medical Oncology yang di Indonesia dikenal sebagai Konsultan Penyakit Darah dan Kanker, bahkan diperlukan keterlibatan dokter ahli gizi serta dokter rehabilitasi medik untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.

Dokter spesialis mengajak masyarakat mewaspadai penyakit mematikan ini, karena dapat mengubah bentuk wajah. Simak tanda dan gejalanya.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News