Penyanderaan di Sydney Semestinya Bisa Dicegah, Asalkan...

Petisi itu diprakarsai pada (16/12) pagi oleh penggiat keadilan social, Dr Miriam Giugni, yang mengatakan perubahan terhadap UU itu "mendesak".
"Ketika kami berbicara soal hal yang dasar, Jaksa Agung mengatakan bahwa hukum yang baru ini bisa saja mengubah skenario penyanderaan ini," katanya.
Ia menambahkan, "Saya kira saya akan cenderung untuk setuju, bahwa jika tidak ada orang yang membahayakan bagi masyarakat sekitar, maka hal ini tak akan terjadi.”
Brad menuturkan, meskipun itu membuat frustrasi, tak ada cara bagi pemerintah untuk memajukan tanggal pemberlakuannya.
"Ini sangat membuat frustasi, ini membuat saya frustasi sebagai Jaksa Agung, membuat frustasi Menteri Utama, dan membuat frustasi seluruh pemerintahan, serta membuat frustasi seluruh masyarakat New South Wales," jelasnya.
"Tapi kita harus benar-benar menerima nasihat dari profesional ... [yang] benar-benar bersikeras bahwa tanggal 28 Januari adalah tanggal pemberlakuan yang paling awal bagi undang-undang baru itu," tambahnya.
Brad mempertanyakan mengapa Monis bisa bebas dengan uang jaminan.
"Bagaimana bisa pelaku ini tak menjadi perhatian lembaga negara bagian dan federal agar dikenakan tindakan yang lebih mendesak?,” utaranya.
Jaksa Agung negara bagian New South Wales, Brad Hazzard, mengatakan, sang pelaku penyanderaan di Sydney, Man Haron Monis, seharusnya sedang menjalani
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan