Penyelamat Demokrat

Penyelamat Demokrat
Penyelamat Demokrat

jpnn.com - TAHUN-TAHUN kemarin, Partai Demokrat milik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berada dalam pelbagai masalah dan ketidakberdayaan.

Tak terhitung lagi dugaan korupsi yang mengarah kepada anggota-anggota partai ini. Di satu sisi, periode pemerintahan yang lambat laun akan berakhir membawa kekuasaan partai ini semakin berkurang dengan sendirinya.

Pekan lalu, dua hal penting yang membuktikan bahwa partai yang sedang terkepung ini masih memiliki rencana lain. Kekalahan belum sepenuhnya terjadi.

Baca Juga:

Namun, seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, keterpurukan Demokrat mungkin terbayar di tangan seorang pria berusia enam puluh tiga tahun yang tinggal dan bekerja di Surabaya. Ia adalah Soekarwo dan bukan termasuk anggota trah Cikeas.

Dalam hal ini, pembaharuan politik internal partai dan munculnya pemimpin alternatif – seperti yang telah PDI-P temukan – adalah bagian dari proses ‘bottom-up’ dengan kemunculan figur baru yang populer yang berasal dari daerah -sebut saja mantan Walikota Solo Joko Widodo yang muncul dari kota Solo. Namun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga telah menjadi “ladang pembantaian” bagi bibit-bibit pemimpin yang memiliki talenta dan ambisi kuat.

Tapi lebih dulu, izinkan saya memulai penjelasan dengan Konvensi Partai Demokrat yang ramai diperbincangkan di sana sini dan hangat menjadi tajuk beberapa media minggu lalu. Dengan menjaring sebelas kandidat, konvensi akan menjadi sangat hidup dan menarik ibarat reality show.

Pada waktu yang bersamaan, incumbent kandidat Partai Demokrat, Pak Soekarwo memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Timur mengalahkan rival terberatnya Khofifah Indar Parawansa.

Harus diakui, sebelumnya saya juga mengkritik konvensi ini. Sementara, melihat dari para kandidat yang masuk dalam konvensi terlihat sedikit membingungkan, namun keinginan yang mendasari konvensi adalah untuk menuruti kemauan publik – dan harus dikatakan- antusiasme untuk partai ini cukup terpuji.

TAHUN-TAHUN kemarin, Partai Demokrat milik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berada dalam pelbagai masalah dan ketidakberdayaan. Tak terhitung lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News