Penyesuaian Tarif Listrik Penyumbang Utama Inflasi
Defisit itu lebih rendah daripada kuartal sebelumnya USD 4,7 miliar atau 1,9 persen dari PDB.
Defisit ditopang perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan pendapatan primer.
Surplus neraca perdagangan barang tercatat meningkat didorong peningkatan ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan meningkatnya harga komoditas global.
Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer menurun mengikuti jadwal pembayaran bunga surat utang pemerintah yang lebih rendah.
Kinerja transaksi berjalan kuartal IV 2016 juga lebih baik daripada periode yang sama pada 2015.
Yakni, defisit USD 4,7 miliar atau 2,2 persen dari PDB.
Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy menjelaskan, defisit transaksi berjalan tahun ini diprediksi 2,2 persen.
Kalau harga minyak naik ke 60 USD dan rupiah terhadap USD Rp 13.500, harga premium akan lebih tinggi.
Penyesuaian tarif tenaga listrik menjadi penyumbang utama inflasi hingga minggu kedua Februari 2017.
- Ramalan Ekonomi ADB untuk Kawasan Asia Pasifik, India Oke tetapi Tingkok, Aduh!
- Tim Evaluasi Kemendagri Apresiasi Capaian Kinerja Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni
- BPS Sebut Nilai Tukar Petani Sumsel Naik 2,97 Persen Pada Maret 2024
- Cegah Lonjakan Harga Sembako, Pemprov Sumsel Perbanyak Gelar Pasar Murah Jelang Idulfitri
- Skincare Sumbang Inflasi di Sumsel, Kepala BPS: Banyak yang Ingin Tampil Cantik
- Ini 7 Gerakan Serentak Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni