Peran Bioinformatika dalam Pencarian Vaksin COVID-19

Peran Bioinformatika dalam Pencarian Vaksin COVID-19
Ilustrasi COVID-19. Foto: diambil dari covid19goid

Menurut Arli, virus ini memiliki beberapa klaster, yang dimungkinkan berkembang menjadi beberapa subtype. Fenomena ini juga terjadi pada virus lain, seperti HIV, Flu, dan Dengue/DENV.

Konsekuensinya, desain vaksin ke depannya sangat mungkin harus membuat tulang punggung atau backbone yang dapat meng-cover semua klaster, yang bukannya tak mungkin akan berkembang menjadi subtype sendiri.

“Tantangan terbesar semua ini adalah materi genetic SARS-CoV-2 yang berupa RNA, sehingga sangat mudah bermutasi. Ini yang menyebabkan pengembangan vaksin sangat menantang, walaupun jika menggunakan ilmu bioinformatika dan instrument biomedis molekuler termutakhir, kemungkinan berhasil selalu ada,” pungkasnya.(mg7/jpnn)

Penyebab penyakit COVID-19 dapaat dianalisis oleh ilmu bioinformatika dalam pencarian vaksin virus tersebut.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News