Perang Facebook Vs Pemerintah Australia Selesai, Siapa yang Kalah?
Unggahan blog dari wakil presiden urusan global dan komunikasi Facebook tidak menyatakan permohonan maaf atas larangan akses berita yang sempat diberlakukan.
Google mendapatkan citra yang lebih baik akibat larangan berita Facebook, kata Profesor Leaver.
Setelah memasang kampanye humas dan mengancam untuk menarik layanannya, Google tiba-tiba mundur dan membuat kesepakatan dengan perusahaan media sebagai gantinya.
Google juga sempat menikmati hasil negosiasi Facebook dan terbayar dengan reputasinya.
Bagaimana dengan warga Australia?
Mereka semua kalah, ujar Profesor Leaver.
Di satu sisi, mereka menanggung gangguan akibat larangan berita dan Facebook, yang memperlakukan mereka seperti lawan politik selama seminggu.
Di sisi lain, mereka juga akan menerima keuntungan puluhan dari jutaan dolar yang kini dapat diinvestasikan pada bidang jurnalistik.
Namun, tidak ada jaminan bahwa perusahaan pemberitaan akan memberikan uang tersebut untuk kepentingan jurnalistik berbasis kepentingan umum sama sekali, menurut Profesor Leaver.
Konten berita dari Australia kembali muncul di Facebook setelah raksasa media sosial itu setuju membatalkan pemblokiran konten berita bagi penggunanya di Australia
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Dunia Hari Ini: Rekor Roti Terpanjang di Dunia Dipecahkan di Prancis