Perang Hati-Hati

Oleh: Dahlan Iskan

Perang Hati-Hati
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - PERANG di Ukraina ini memang harus hati-hati: ada enam pembangkit listrik tenaga nuklir di sana. Umumnya itu buatan tahun 1980-an. Peninggalan era Uni Soviet.

Tentu konstruksinya sangat kuat, tetapi belum sekuat bikinan tahun 2000-an. Apalagi yang di Chernobyl, konstruksinya masih belum seperti kubah. Masih seperti kolam. Kalau kena sasaran rudal masih sangat rawan.

Yang lima lokasi lainnya sudah berbentuk kubah. Itu kuat sekali. Tahan rudal sekali pun. Di dalam kubah itu ada pengaman berlapis. Lapisan paling dalam adalah ''kubah baja''. Tebal bajanya 5 cm.

Baca Juga:

Yang lebih baru –seperti yang saya masuki di Korea Selatan -- ketebalan itu menjadi 7 cm.

Di luar baja tersebut dilapisi beton khusus. Tebalnya 1 meter. Dibantu pula dengan bentuknya yang seperti telur: lebih kukuh.

Dari mengunjungi empat lokasi pembangkit listrik nuklir saya bisa membayangkan rawannya perang di Ukraina ini. Justru yang senjata nuklirnya tidak bahaya: di bawah kontrol banyak negara.

Baca Juga:

Tapi pembangkit listrik nuklir ini bisa jadi titik sensitif. Apalagi ada masalah limbah nuklir di situ. Limbah nuklirnya tidak di dalam kubah yang aman itu. Tempat menyimpan limbah nuklir tidak seaman bangunan telur itu.

Itulah yang lebih dikhawatirkan. Apalagi pembangkit tersebut sudah beroperasi lebih dari 30 tahun.Sebagian bahkan sudah direnovasi untuk memperpanjang izin pemakaiannya. Berarti limbah nuklirnya sudah sangat banyak.

Maka hari ini dan besok adalah hari-hari yang krusial bagi Ukraina. Terutama bagi Presiden Zelenskyy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News