Perawatan Korban Begal tak Dijamin BPJS Kesehatan, Pemerintah Harus Beri Solusi

Perawatan Korban Begal tak Dijamin BPJS Kesehatan, Pemerintah Harus Beri Solusi
Siswi SMK jadi korban begal sadis yang perawatannya tak dijamin BPJS Kesehatan. Foto: dok ogan ilir

jpnn.com, PALEMBANG - Siti Badriah alias Yaya (15), korban begal di Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

Namun, kenyataan pahit lain harus diterima siswi SMK tersebut, biaya perawatannya tak bisa dilindungi atau dijamin BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, keluarga Siti Badriah pun berjuang untuk mencari biaya perawatan sang anak.

Hal yang menimpa Siti Badriah itu dibenarkan Kepala Desa Burai, Erik Asrillah.

Erik mengaku akan membantu termasuk melaporkan kejadian itu ke bupati.

“Iya, saya akan melaporkan ini ke Pak Bupati,” kata Erik.

Kenyataan korban begal tak dilindungi BPJS Kesehatan memang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 82 tahun 2018 pasal 52 ayat 1 (r) yang telah diundangkan pada tanggal 18 September 2018 terdapat pengaturan pelayanan Kesehatan yang tidak dijamin dalam JKN.

Asisten Deputi Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Sumsel, Kepulauan Babel dan Bengkulu, Didin Budi Cahyono pun angkat bicara soal pembiayaan rawat inap Siti Badriah.

Kenyataan pahit diterima korban begal bernama Siti Badriah, perawatannya di rumah sakit ternyata tak bisa dijamin BPJS Kesehatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News