Perdagangan Orang di Indonesia Makin Meluas

Perdagangan Orang di Indonesia Makin Meluas
Unjuk rasa yang dilakukan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) bagi penghentian perdagangan manusia untuk dipekerjakan sebagai anak buah kapal. (Foto: SBMI)

"Dia selalu diberi makanan yang kurang layak seperti makanan yang mengandung babi, serta penempatan kapal yang tidak sesuai dengan yang tertera di PKL" tulis SBMI dalam laporannya.

Kasus lain juga menyangkut anak buah kapal lainnya bernama "AM".

"AM pria asal Jawa Tengah yang bekerja sebagai ABK di negara penempatan Taiwan meninggal akibat kecelakaan karena adanya terjangan ombak besar dan mengalami cedera otak akut yang disebabkan benturan di bagian kepala."

"AM diberangkatkan melalui PT. RNT UI yang ternyata tidak memiliki izin penempatan dari pemerintah. Jenazah dipulangkan ke kampung halaman, tetapi haknya seperti gaji dan asuransi belum terbayarkan."

Terkait pembantu rumah tangga (PRT), SBMI mengungkapkan penipuan pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah.

"MR adalah PRT yang menjadi korban perdagangan orang asal DKI Jakarta. Awalnya ia direkrut untuk diberangkatkan ke negara Turki, tapi ternyata diberangkatkan ke negara Libya."

"Dengan cara diberikan iming-imingi gaji besar, dijanjikan kerja sebagai pelayan restoran, tapi ternyata sampai negara penempatan dipekerjakan sebagai Pekerja Rumah Tangga.

"MR mendapatkan kekerasan fisik, dipekerjakan tanpa dibayar," demikian laporan SBMI.

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) untuk pertama kalinya membuat laporan penyelidikan komprehensif karena masalah perdagangan manusia yang semakin meluas di tahun 2020

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News