Perencanaan Piala Dunia U-20 yang Amburadul

Oleh Tjipta Lesmana*

Perencanaan Piala Dunia U-20 yang Amburadul
Prof Tjipta Lesmana. Foto: Ricardo/JPNN.com

Menurut tinjauan delegasi FIFA, banyak stadion sepak bola di Indonesia yang kurang memenuhi syarat untuk laga 2023 FIFA U-20 World Cup. Maka, Pemerintah Indonesia cepat-cepat merenovasi stadion-stadion untuk laga Piala Dunia U-20 itu dengan bantuan FIFA.

Pemerintah kita supersibuk mempersiapkan “perangkat keras”, tetapi lalai mempelajari persyaratan atau “software” terkait pertandingan akbar 2023 FIFA U-20 World Cup.

FIFA adalah organisasi yang superketat dan superbergengsi. Presidennya nyaris seperti kaisar.

Tidak gampang bertemu dengan Presiden FIFA. Penulis pernah sebagai ketua Komite Banding PSSI -bersama Prof Gayus Lumbuun (wakil) dan Alfred Simandjuntak (anggota)- berusaha menemui ‘sang kaisar FIFA’, tetapi ikhtiar itu gagal.

Ketika kami di Paris dan keputusan pleno sudah diambil, saya coba lagi untuk menemui Presiden FIFA dengan bantuan staf kedutaan kita di Zurich, Swiss. Sayang, ‘sang kaisar' sedang di luar negeri.

Ketika kami ditunjuk menjadi Komite Banding PSSI yang mengemban amanat menyelesaikan kericuhan pemilihan ketua umum PSSI, tugas pertama kami ialah mempelajari setumpuk peraturan FIFA. Pemilihan ketua sepak bola di satu negara anggota FIFA ternyata diatur ketat oleh peraturan-peraturan FIFA.

Peraturan itu juga mengikat negara yang ditunjuk FIFA untuk menjadi tuan rumah pertandingan internasional. Kami curiga hal ini tidak dipahami oleh Erick Thohir, Menpora, apalagi staf Presiden Jokowi.

Setelah status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dibatalkan, publik baru tahu konsekuensinya sangat serius, antara lain, kesebelasan nasional kita tidak diperkenankan mengikuti pertandingan-pertandingan internasional yang “berbau” FIFA, baik di level Asean, Asia, dan lain-lain.

Ternyata banyak sekali risiko yang harus ditanggung Indonesia gara-gara dicoret sebagai tuan rumah 2023 FIFA World CUP U-20.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News