Pergerakan Tanah Terjang 2 Desa di Sukabumi, Rumah Warga Rusak, Jalan Amblas

Pergerakan Tanah Terjang 2 Desa di Sukabumi, Rumah Warga Rusak, Jalan Amblas
Petugas BPBD Sukabumi melakukan asesment ke lokasi bencana pergerakan tanah di Kecamatan Nyalindung. Foto: Radar Sukabumi

jpnn.com, SUKABUMI - Pergerakan tanah menerjang wilayah Desa Cijangkar dan Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Pergerakan tanah yang menerjang dua desa di Kecamatan Nyalindung itu, terjadi pada Minggu (13/12) dini hari saat wilayah tersebut diguyur hujan deras.

Seperti halnya, di Kampung Tagog, RT 01/02, Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, pergeseran tanah mengakibatkan dua rumah warga terdampak dan sembilan bangunan lainnya terancam.

Sementara, pegerakan tanah di Kampung Ciherang, RT 02/02, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung telah menyebabkan beberapa rumah warga retak dan ada sebagian rumah amblas di titik di 2 RT. Yakni, RT 01/02 terdapat dua rumah dan di RT 02/02 ada tiga yang terdampak dari bencana alam itu.

Kepala Seksi (Kasi) Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiawan mengatakan, dari dua titik yang diterjang pergerakan tanah itu, hanya lokasi pergerakan tanah di wilayah Desa Cisitu yang kondisinya cukup parah.

“Iya, karena bencana di Desa Cisitu itu selain merusak sejumlah rumah warga, juga telah merusak ruas jalan kabupaten amblas sepanjang 40 meter dengan ketinggian 30 centimeter,” kata Eka kepada Radar Sukabumi, Selasa (15/12).

Berdasarkan asesment petugas di lapangan, sambung Eka, bencana pergerakan tanah di Desa Cisitu diduga akibat hujan deras dan dampak dari aktivitas galian pembuatan kandang ayam yang berada tepat di belakang rumah penduduk.

Sehingga mengakibatkan dua rumah warga yang diisi dua Kepala Keluarga (KK) dan empat jiiwa terdampak dan sembilan rumah diantaranya terancam dari bencana alam itu.

Pergerakan tanah menerjang wilayah Desa Cijangkar dan Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News